Thursday

Masalah Yang Dihadapi Ketika Mengambil Gambar Potrait Dan Penyelesaiannya

Anda pernah mempunyai masalah untuk mengambil gambar potrait mahupun tidak? Disini terdapat beberapa tips untuk anda semua :)


Model Issue
Resolution
Muka Bulat dan Gemuk
Model bergaya ¾ dari arah kamera

Guna pengcahayaan rendah

Tinggi kan komposisi kamera sedikit
Muka Kurus
Model bergaya menghadap kamera
Muka Berkedut, Garis Panjang
Gunakan pengcahayaan yang sedikit dan dari hadapan
Bintik atau Parut
Bayangkan bahagian yang bermasalah, tukar posisi
Hidung Besar
Naik kan dagu ke atas sedikit

Hidung terus ke arah kamera
Hidung Kecik
Hidung dikomposisi kan ke arah kamera
Rahang Petak
Gaya kan ¾ dan tinggikan kamera
Dagu berlapis
Panjang dan tegakkan leher dan menghadapkan sedikit muka kea rah kamera
Saiz Mata Yang Berbeza
Mata yang besar dekatkan ke arah kamera, yang sebelah lagi dibayang hitamkan

Mata yang besar memberikan ’evening effect’
Mata Kedalams
Cahayakan ke mata
Berkedip-kedip
Masa shot selepas subject berkedip
Telinga Besar
3/4 pose

Tunjukkan hanya satu telinga sahaja

Bayang hitamkan telinga sebelah lagi
Memakai Cermin Mata
Ambil dengan frame yang kosong

Posisi kan kaca mata jaoh dari cahaya

Bawa cahaya jauh dari atas atau pantulan dari siling atas
Berambut Hitam
Pastikan latar belakang tidak melalui rambut, gayakan semula jika perlu


Selama mencuba!!!

Dari Mana Asalnya Digital Kamera?

FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya “fotografi” sudah tercatat sebelum Masehi.


DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong.

Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.
Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya.

Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.

Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah tercipta beberapa tahun sebelumnya.
Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji.
Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari.
Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis.

Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.

FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari.

Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam fotografi.
Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi berguna dalam bidang kedokteran.
Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat Hadiah Nobel dan peralatan yang dipakai kemudian dinamai peralatan rontgen.

Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits) kemudian juga menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik.
Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat. Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto dengan strobo sehingga menghasilkan rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar saja.

Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian. Kabut yang tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah. Tidaklah heran, fotografi inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.
Kemajuan Pesat

KEMAJUAN teknologi memang memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar.

Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.
Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang mati di tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi karena kini foto digital juga sudah nyaris langsung jadi.
Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung mati suri karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.

Bagaimana pun, fotografi adalah bahagian penting dari kebudayaan manusia.(ARBAIN RAMBEY)

sumber dari : izie 

Wednesday

Sensitiviti DSLR

Sensitiviti didalam kamera DSLR merupakan unit mengukur atau lebih dikenali sebagai nilai ISO (ISO equivalent). ISO adalah cara untuk merakamkan kepantasan gambar dikira, oleh itu pengiraan pembukaan yang konsisten daripada cahaya yang sedia ada. Jika lebih tinggi nombor ISO itu, maka lebih banyak sensitiviti, tetapi akan menampakkan lebih banyak bintik-bintik (grain). Di dalam bidang atau penggunaan DSLR bintik-bintik (grain) lebih dikenali dengan nama 'noise'. Untuk hasil yang terbaik, gunakan setting ISO yang mempunyai signal terbaik dengan 'noise' yang kurang. Permulaan yang baik bagi kebanyakan kamera ialah ISO800, walaupun anda memerlukan banyak eksperimen sebagai latihan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Kebanyakan model baru DSLR mempunyai 14-bit A/D converters. Sekiranya kedalaman elektronik kian bertambah, dan sensor saiz pixel mengecil , kamera akan mengeluarkan dimana converter boleh di 'digitize' keseluruhan penyusunan jumlah sensor imej tanpa memerlukan sebarang perubahan (adjustment). Apabila perkara ini berlaku setting ISO mungkin tidak diperlukan/digunakan lagi kecuali mungkin sebagai cara untuk membaiki/mengubah ke versi JPEG. 

Kesensitivitian  ISO boleh diset kan melalui penjatuhan sensitiviti didalam Expose Tab di tetingkap kamera anda. Mengambil gambar yang mempunyai sensitiviti yang berbeza membolehkan anda untuk menggabungkan gandaan imej bersama-sama untuk mendapatkan hasil imej yang mempunyai keseluruhan penyusunan dinamik yang terbaik.

Selamat mencuba!

Apa Pendapat Anda?

Untuk lebih memeriahkan dan membuat komuniti ini lebih menarik dan padat, apakah yang perlu ada dan ditambah untuk mencantikkan komuniti? Apa pendapat anda?

Seperti yang sedia maklum, AF Academy sering mengadakan kelas pelajaran asas bagi pelajar. Setelah sambutan dan feedback yang menggalakkan, kini komuniti ini telah berkembang dan semakin ramai dengan sokongan daripada semua. AF telah mengeluarkan t-shirt bagi pelajar dan wajib memakai nya setiap kali kelas. Dengan cara ini juga, komuniti ini dapat berkembang. Salah satu cara lagi, mungkin komuniti ini boleh atau harus mengeluarkan produk lain. Contoh nya, badge, bag atau topi. Dari sini, komuniti ini akan dapat saluran separuh  kewangan pembelian dan dapat menderma kepada rumah-rumah kebajikan seperti yang dirancangkan.

Mungkin juga, komuniti ini harus memperbanyakkan aktiviti 'outing' beramai-ramai untuk memeriahkan lagi kelas dan juga merapatkan hubungan sesama pelajar. Ini pendapat kami.

Apa pendapat anda pula? Suarakan. Anda berhak bersuara. Idea-idea bernas diperlukan dan kami amat menghargainya

Nikon

Bagi sesetengah pengguna dslr. Atau mungkin kebanyakannya tidak tahu asal usul dslr yang dipakai atau sebaliknya. Disini, Ahmad Fairus ada memberi sedikit info untuk pengetahuan semua diluar sana :)

KLIK DISINI ; 

Sunday

Belajar Sambil Beramal

Assalamualaikum,

Seperti yang semua sedia tahu atau yang belum tahu, AF Academy akan membuat kutipan amal pada setiap kelas untuk diderma kan kepada rumah-rumah anak yatim. Kami juga akan membuat kerja-kerja amal seperti membersih dan mengecat surau-surau. InsyaAllah dengan izin-Nya.

Kerja amal ini diadakan bertujuan untuk membantu mereka yang memerlukan juga bagi merapatkan hubungan silaturrahim antara para pelajar dan juga Ahmad Fairus.

Sekiranya, ada sesiapa yang berasa mana-mana institusi kebajikan yang memerlukan bantuan ataupun sumbangan, bileh memberitahu kepada AF Academy di laman web sosial FACEBOOK kami. Atau pun di komen box dibawah atau chat box pada sebelah kanan skrin komputer/laptop anda :)

Semoga tujuan dan niat ikhlas murni kita diberkati Allah dengan sokongan daripada semua. AMIN...

Tuesday

Bagaimana Untuk Mendapatkan Gambar Yang Baik

Bukan sekadar mengambil gambar tetapi buat gambar itu.

Teknologi 'Point-And-Shoot' telah memberikan kemudahan dan perkembangan dimana sesiapa sahaja yang mahu mengambil gambar yang di fokus dan didedahkan dengan baik untuk menumpukan perhatian terhadap aspek kehalusan seni .

Cabaran yang sebenar dalam menghasilkan sesuatu gambar yang baik adalah dengan mengawal bagaimana kamu mahu subjek itu kelihatan dan apakah perasaan dan jiwa orang yang melihat.Ini semua boleh dihasilkan melalui komposisi - hubungan antara unsur di dalam setiap gambar menggunakan 'frame'

Kamu tahu kan bagaimana rasa nya bila mendapatkan gambar dengan hasil yang sangat cantik dan memuaskan? Jadi, ikut lah titik garis yang kami berikan ini dan kamu akan melihat gambar dari 'viewfinder' kamu dari sudut ang berbeza selepas ini. Tetapi, jangan lupa untuk mempraktikkan apa yang diberi untuk mendapatkan hasil yang baik dari hari ke hari.

Oh ya, anda juga boleh mengambil beberapa minit masa anda untuk mengubah 'props' yang ada juga komposisi yang lebih baik untuk hasil yang terbaik.

Fokus pada objek yang baik :
Jangan terlalu banyak kan objek atau subjek didalam camera ada. Monumen tambahan akan membuat orang yang melihat keliru dengan subjek sebenar yang ingin di tonjolkan.Perkuatkan gambar anda dengan menepikan objek-objek tidak penting yang boleh menggangu fokus mereka yang melihat.
Berkongsi Inspirasi:
"Snow has the amazing ability to simplify a landscape. 
I was struck at how the two trees stood out from the snow and winter sky."
— Andrew, Austin, TX
Rule Of Third :
Salah satu kesalahan yang biasa dilaku kan oleh fotografer amatur adalah meletakkan subjek yang difokus di tengah tengah frame.Ini akan membuatkan gambar kelihatan bosan dan statik. Di sebabkan itu lah, salah satu guideline yang popular didalam fotografi dan juga lukisan adalah Rule Of Third.
Sekarang, cuba anda bayangkan permainan 'Tic-Tac-Toe' pada 'viewfinder' anda dan letakkan subjek didalam satu garis atau pada satu persimpangan. Sekiranya subjek telah mengisi hampir keseluruhan frame, posisi kan focal point (seperti smoldering eyes) di satu persimpangan.
Dengan landskap, kekalkan garis melintang sepanjang 'lower third' untuk memberikan perasaan kelapangan.kekalkan garis melintang sepanjang 'upper third' untuk memberikan perasaan yang lebih intim atau rapat.
 


Berkongsi Inspirasi:  
"Positioning the horizon line along the upper third reveals 
the dramatic play of light and shadow
on the grassy foreground." — Wendy, Scotland

p.s ; akan datang dgn info yang lain. tunggu :) 

Gambar Terpilih AF Contest @ Putrajaya

Ini adalah gambar-gambar yang berjaya dalam contest yang dianjurkan oleh AF di Putrajaya baru-baru ini 

 

Kategori : Gambar paling unik / berseni 

 

 1st - Emkay Amin 

Shutter - 1/250
Aperture - F10
ISO - 200
Focal Length - 11mm

 

 Shutter - 1/200 
Aperture - F5.6 
ISO - 200 
Focal Length - 18mm

Kategori : Scenery 

 1st - Mohd Erlia Razi

Shutter - 1/250
Aperture - F5.6
ISO - 200
Focal Length -Unknown

 

  2nd - Syed Anwar Al-Qadry

 Shutter - 1/200
Aperture - F8
ISO - 200
Focal Length -Unknown


 Note : Maaf, pemenang-pemenang tempat Ke-3

tidak dapat dikenalpasti gambar yang dimenangi. 

Akan di upload, setelah kami mendapat info ASAP.

  

  

Monday

Apa Kata Anda??

Adakah blog ini menggunakan ........

A) Bahasa penulisan yang formal
B) Bahasa penulisan yang tidak formal

Adakah blog ini perlu....

A) Memperbanyakkan info-info fotografi dari sumber luar
B) Hanya info-info berkaitan komuniti

Apakah yang perlu ada untuk membaikpulih blog ini supaya lebih mesra dan penuh informasi? Sila nyatakan.

AF Academy Contest @ Putrajaya

Baru- baru ini AF telah menganjurkan satu pertandingan di Putrajaya dimana lebih kurang 25 peserta yang hadir. Terdapat 2 kategori. Iaitu kategori A dimana para peserta diminta untuk mengambil gambar scenery yang menunjukkan keindahan Putrajaya. Kategori B pula meminta supaya para peserta mengambil gambar bersama pasangan masing masing yang bertemakan Street Candid.

Tetapi, setelah beberapa minit kemudian AF telah membuat pengumuman dimana kami semua boleh menaiki bas tour yang memakan masa 2jam dengan hanya membayar RM1. Haa. Disini para peserta sudah dapat mengurangkan tenaga dan minyak. Hehe. Setelah semua pun bersetuju , seorang wakil pelajar membuat kutipan wang RM1 itu. Dah macam rombongan sekolah. Tetapi memang sangat menyeronokkan, sebab dapat dgr pakcik SAM =Salleh Anak Malaysia memberikan informasi tentang Putrajaya yang dimana selama ini ramai diantara kita tidak tahu. Jadi kami dapat 2 pengalam dalam masa satu hari. Untung memang untung :)

Disini terdapat beberapa gambar sepanjang sesi pertandingan. Cekidaut!

 hah, pilih-pilih! mana satu korang mau :P

 salah seorang pelajar, Firdaus :)

 Sesi pemilihan foto terbaik. Debar-debar semua nih. HAHA

 Gambar kenangan semua pelajar aka peserta (ada yang dah balik)
Ini adalah mereka-mereka yang mendapat tempat 1,2,3 bagi kedua-dua kategori.
Yang baju hitam tuh lah SIFU kami :)

Ini baru sedikit yang diberikan oleh sifu kami. Memang untung siapa yang join komuniti ini

P.s ; Hadiah sponsored by Ahmad Fairus aka Sifu :)